Kami rela meninggalkan orang tua dan bahkan sekolah, karena bagi kami pelajaran Al-Qur’an adalah yang perlu kami dahulukan. Kelak kami akan jadi seorang da’i yang juga seorang pejabat, da’i yang juga dokter, da’i yang juga petani. Apapun profesinya nanti, kami akan terus bersama Al-Qur’an dan menyeru kepada kebaikan. Semoga Allah swt meridloi kami. Aamiin.
Sejarah Singkat Pendirian Pesantren Tahfizh Nurul Ihsan
Bermula dari impian H. Supriyadi untuk menyatukan umat, mencetak para da’i dan menguatkan ekonomi umat Islam, pada 2006 berdiri bangunan masjid, 2 ruang kelas dan sekretariat untuk mengawali sebuah pesantren bantuan dari Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab. Kemudian selanjutnya dibangunkan kediaman *Ust. Arwani Amin* sebagai Pengasuh Pondok Pesantren.
Visi
“MENCETAK DA’I YANG HAFIZH DAN MANDIRI”
Misi
1.Menanamkan semangat mempelajari, menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an.
2.Membiasakan nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas di pesantren dan masyarakat.
3.Membiasakan santri membaca hadist, kultum, dan berbahasa Arab.
4.Memberikan pelatihan keterampilan ekonomi untuk menopang kemandirian.
6.Menciptakan suasana pesantren yang bersih, hijau, nyaman dan kreatif